Rabu, 12 November 2014

Drama Musikal dan Puisi Untuk Malam Natal


Pemeran cerita: 4 Pembaca puisi.

KONSEP DRAMA

Instrumen " Malam Kudus di Langit Bertaburan"
Yusuf dan Maria memasuki panggung. Maria sedang menggendong bayi Kristus.

Puisi I dibacakan:
Suatu ketika,
pada zaman dahulu kala.
Ada kisah tentang seorang bayi.
Ayahnya adalah Yusuf,
dan Maria adalah ibunya.
Bayi ini sangat istimewa,
Dialah Putra tunggal Allah.


Puisi II dibacakan (sambil Instrumen " Malam Kudus di Langit Bertaburan" tetap dialunkan)
"Siapakah Anak ini?"
Maria menunggang keledai,
dan Yusuf berjalan menuntunnya,
dan para malaikat menyertai mereka dari jauh,
menyanyikan lagu-lagu pujian.
Ketika mereka tiba di Betlehem,
pasangan ini ditolak
oleh pemilik penginapan,
yang mengatakan tidak ada tempat bagi mereka.
Yusuf mendesak,
mengatakan bahwa istrinya perlu tempat untuk bersalin.
Pemilik penginapan itu memberitahu letak sebuah kandang
binatang dan jerami.
Perjalanan Maria dan Yusuf berakhir
di sebuah kandang yang penuh dengan jerami,
di sanalah Maria melahirkan
Raja kita.
Malaikat turun dari surga,
dan mereka mulai memuji.
Para gembala di padang yang dingin,
"Kami bawa kabar gembira!"

Datanglah bala tentara sorga (Malaikat)
Instrumen "S'lamat-s'lamat Datang"
Masuk tiga raja/majus

Puisi III dibacakan:
Natal yang Pertama
mengabarkan kedatangan Raja
segera tersiar,
Para malaikat itu mengabarkan kepada para gembala
bahwa seorang Raja telah lahir.
Sebuah bintang bersinar dari surga,
untuk menerangi jalan para Majus
menuju ke palungan Bayi itu,
yang lahir di hari Natal.

Instrumen "Malam Kudus"

Puisi IV dibacakan:
Dan semua yang ada di dekat-Nya,
menyembah dan memuji atas kelahiran-Nya.
Untuk Bayi, Raja yang bernama Yesus,
Juru Selamat kami di bumi!
Marilah kita rayakan Natal.
Ingatlah kita memiliki seorang Juru Selamat,
yang memberi kita hidup yang kekal.

PENUTUP
Maria, Yusuf serta bayi Kristus, para Majus dan Malaikat ke depan penonton.
Instrumen "Hai Dunia Gembiralah".
Para pemain memberikan ucapan selamat Natal kepada semua hadirin.